BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik (BPS)
Kalsel menyampaikan hasil survey terbarunya terkait kondisi ekspor
Kalsel. Berdasarkan data BPS Kalsel, ekspor yang melalui pelabuhan
Kalsel pada bulan November 2013 mencapai US$785,60 juta atau naik
sebesar 31,25 persen dibanding nilai ekspor bulan Oktober 2013 yang
mencapai US$598,53 juta. Bila dibandingkan dengan nilai ekspor bulan
November 2012 yang mencapai US$893,67 juta, maka nilai ekspor bulan
November 2013 masih dibawah keadaan tahun 2012 yakni turun sebesar
12,09 persen. Secara total ekspor Januari – November 2013 sudah
mencapai US$8,01 miliar masih lebih rendah 9,73 persen dari yang dicapai
pada periode yang sama tahun 2012 yaitu sebesar US$8,88 miliar
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalsel, Arih Dwi Prasetyo, kelompok barang utama penyumbang ekspor terbesar Kalsel November 2013 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit tetap pada kelompok bahan bakar mineral (HS 27). Nilainya US$629,49 juta atau naik sebesar 24,97 persen dibanding ekspor bulan Oktober 2013 yang mencapai US$503,74 juta. “Sementara itu, kelompok lemak dan minyak hewan dan nabati (HS 15) dengan nilai US$111,72 juta mengalami kenaikan 124,65 persen dan tetap menduduki urutan kedua sama seperti bulan yang lalu. Di urutan ketiga adalah kelompok bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) juga terjadi kenaikan sebesar 5,70 persen dari US$20,61 juta pada bulan Oktober 2013 menjadi US$21,79 juta pada bulan November 2013,” urai Arih kala menggelar jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, belum lama tadi.
Dari 10 kelompok barang utama ekspor bulan November 2013, sebagian besar kelompok barang mengalami kenaikan kecuali kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44), kelompok berbagai produk kimia (HS 38), dan kelompok jerami (HS 46). “Kenaikan nilai ekspor tertinggi terjadi pada kelompok bahan bakar mineral (HS 27) yang naik sebesar US$125,76 juta (24,97 persen, red) dari bulan Oktober 2013,” sambungnya.
Berdasarkan kelompok barang, kontribusi terbesar terhadap total ekspor bulan November 2013 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 80,13 persen. Sedangkan kelompok barang lemak dan minyak hewan dan nabati (HS 15) dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) memberikan kontribusi masing-masing sebesar 14,22 persen dan 2,77 persen. “Peranan ekspor ketiga kelompok barang ini pada bulan November 2013 sudah mencapai 97,12 persen dari total ekspor Kalsel,” tambahnya.
Jika dilihat dari komoditi yang diekspor, ada 5 komoditi ekspor Kalsel yang mempunyai nilai besar. Yakni, batubara (80,13 persen), minyak kelapa sawit dan fraksinya (14,22 persen), bijih besi (2,61 persen) , kayu lapis (2,10 persen), dan lain-lain asam lemak industri (0,29 persen). “Dari semua komoditi tersebut memberikan kontribusi 99,35 persen dari total ekspor bulan November 2013,” paparnya.
Dilihat dari kontribusinya, pada bulan November 2013 ekspor 10 kelompok barang utama memberikan kontribusi 99,99 persen dari total ekspor Kalsel. Dan selama bulan Januari – November 2013 telah memberikan kontribusi sebesar 99,88 persen terhadap total ekspor. “Sedangkan dari sisi perkembangan, ekspor 10 kelompok barang utama tersebut naik sebesar 31,25 persen dibandingkan bulan Oktober 2013 dan pada Januari – November 2013 turun 9,76 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya,” tandasnya.(oza) (sumber Radar Banjarmasin)
Sumber : disbun.kalselprov
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalsel, Arih Dwi Prasetyo, kelompok barang utama penyumbang ekspor terbesar Kalsel November 2013 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit tetap pada kelompok bahan bakar mineral (HS 27). Nilainya US$629,49 juta atau naik sebesar 24,97 persen dibanding ekspor bulan Oktober 2013 yang mencapai US$503,74 juta. “Sementara itu, kelompok lemak dan minyak hewan dan nabati (HS 15) dengan nilai US$111,72 juta mengalami kenaikan 124,65 persen dan tetap menduduki urutan kedua sama seperti bulan yang lalu. Di urutan ketiga adalah kelompok bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) juga terjadi kenaikan sebesar 5,70 persen dari US$20,61 juta pada bulan Oktober 2013 menjadi US$21,79 juta pada bulan November 2013,” urai Arih kala menggelar jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, belum lama tadi.
Dari 10 kelompok barang utama ekspor bulan November 2013, sebagian besar kelompok barang mengalami kenaikan kecuali kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44), kelompok berbagai produk kimia (HS 38), dan kelompok jerami (HS 46). “Kenaikan nilai ekspor tertinggi terjadi pada kelompok bahan bakar mineral (HS 27) yang naik sebesar US$125,76 juta (24,97 persen, red) dari bulan Oktober 2013,” sambungnya.
Berdasarkan kelompok barang, kontribusi terbesar terhadap total ekspor bulan November 2013 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 80,13 persen. Sedangkan kelompok barang lemak dan minyak hewan dan nabati (HS 15) dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) memberikan kontribusi masing-masing sebesar 14,22 persen dan 2,77 persen. “Peranan ekspor ketiga kelompok barang ini pada bulan November 2013 sudah mencapai 97,12 persen dari total ekspor Kalsel,” tambahnya.
Jika dilihat dari komoditi yang diekspor, ada 5 komoditi ekspor Kalsel yang mempunyai nilai besar. Yakni, batubara (80,13 persen), minyak kelapa sawit dan fraksinya (14,22 persen), bijih besi (2,61 persen) , kayu lapis (2,10 persen), dan lain-lain asam lemak industri (0,29 persen). “Dari semua komoditi tersebut memberikan kontribusi 99,35 persen dari total ekspor bulan November 2013,” paparnya.
Dilihat dari kontribusinya, pada bulan November 2013 ekspor 10 kelompok barang utama memberikan kontribusi 99,99 persen dari total ekspor Kalsel. Dan selama bulan Januari – November 2013 telah memberikan kontribusi sebesar 99,88 persen terhadap total ekspor. “Sedangkan dari sisi perkembangan, ekspor 10 kelompok barang utama tersebut naik sebesar 31,25 persen dibandingkan bulan Oktober 2013 dan pada Januari – November 2013 turun 9,76 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya,” tandasnya.(oza) (sumber Radar Banjarmasin)
Sumber : disbun.kalselprov
Tidak ada komentar:
Posting Komentar