- Dapat mencapai kinerja (performance) PKS yang telah diterapkan secara terus-menerus.
- Biaya operasi yang serendah-rendahnya.
- Akrab dengan lingkungan.
- Memenuhi standard ISO seri 9.000.
Kinerja PKS yang harus dicapai.
- Kapasitas pengolahan.
- Mutu hasil minyak dan inti sawit.
- Kehilangan hasil minyak dan inti yang sekecil-kecilnya.
- Kekurangan uap, tenaga listrik dan air.
- Hambatan oleh jam-jam berhenti mesin.
- Tidak teraturnya umpan ke mesin / peralatan.
- Keadaan peralatan / mesin tidak mendukung.
- Tidak tersedianya suku cadang yang mencukupi.
- SDM yang belum mapan.
- Bahan baku TBS dibawah standard mutu panen.
- Mesin / peralatan tidak terjaga kebersihannya.
- Pemanasan tidak sempurna.
- Kekurangan uap panas.
- Tidak teraturnya umpan.
- Kurang mahir dalam operasi dan pengendalian mesin.
- Bahan baku TBS dibawah standard mutu panen.
- Pengendalian dan penyetelan yang kurang tepat.
- Pemasukan umpan yang tidak teratur.
- Kemahiran operasi dan pelayanan belum mencukupi.
- Kekeliruan pemilihan sistim, model dan type mesin sejak awal.
- Ketidak teraturan umpan.
- Kebutuhan spare-part yang tidak terpenuhi.
- Kemahiran operasi dan pelayanan belum mencukupi.
- Kekeliruan pemilihan sistim, model dan type mesin sejak awal.
- Tidak teraturnya umpan pemasukan.
- Belum tercapainya keseimbangan dalam penyetelan dan pelayanan operasi.
- Kebutuhan suku cadang tidak terpenuhi.
- Kemahiran dan pelayanan belum mencukupi.
Komponen
harga pokok yang termasuk besar umumnya ialah Pemeliharaan Tanaman
Menghasilkan (T.M) berkisar 30 %, Panen dan Pengangkutan 26 % (panen 16
%, pengangkutan 10 %).
Biaya
pengolahan (upah) berkisar 10 %. Perawatan mesin dan instalasi 10 %.
Penurunan harga pokok yang mungkin dapat ditekan ialah biaya
transportasi dan perawatan mesin / peralatan masing-masing berkisar 10 %
dari harga pokok.Upaya peningkatan efisiensi panen pengangkutan dengan
menggunakan traktor kecil perlu dipertimbangkan dimana makalahnya tidak /
belum diikut sertakan pada tulisan ini.
Pengendalian
limbah cair di PKS adalah yang paling sukar dari pada limbah padat
tetapi harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan yang menarik untuk
dipertimbangkan ialah sistim pemeraman dalam kolam – kolam tanah dengan
mengembangkan bakteri anaerobic kemudian dilanjutkan untuk pemupukan
tanaman.
Untuk mengatasi polusi udara dari
cerobong ketel, maka dapat dipertimbangkan untuk mengeterapkan teknologi
baru ialah berupa sistim pembakaran dapur ketel dengan media pasir
(Fluidize Bed Boiler).
Standard ISO 9002 harus dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunanPKS baru.
Stabilitas tercapainya kapasitas PKS tergantung pada :
- - Keteraturan umpan bahan yang dimasukan ke mesin / peralatan.
- - Keadaan mesin / peralatan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan.
- - Bahan pendukung yang tersedia harus mencukupi (uap, listrik, air, suku cadang dll).
- - Tersedianya mesin / peralatan serap.
- - Kemahiran dalam pengeterapan managemen operasi dan perawatan.
Klasifikasi rencana mutu hasil harus diterapkan lebih dahulu dalam perencanaan
pembangunan PPKS (Standard Reguler, SPB, SP atau Lotox).
Mutu minyak ditentukan oleh :- - Mutu TBS yang diterima.
- - Pemilihan mesin / peralatan sejak awal pembangunan.
- - Cara pemasangan mesin menurut urutan yang benar.
- - Tidak menggunakan material yang dapat menurunkan mutu (tembaga, perunggu dll).
- - Pemimpin menurut pasangan yang sesuai.
- - Luas panas peralatan yang mencukupi.
- - Jumlah kebutuhan uap, listrik dan air harus terpenuhi.
- - Cara pelayanan harus mengikuti panduan (instruction manual).
- - Tidak mencampurkan hasil minyak kwalitas rendah ke dalam minyak hasil harian.
Standard
kotoran inti perlu diadakan peninjauan kembali melalui beberapa
percobaan pada beberapa model instalasi dengan melibatkan balai-balai
penelitian dan para pakar perkelapa sawitan.
- Kehilangan minyak sudah dianggap wajar apabila QPM dapat mencapai 93%.
- Kehilangan minyak sudah dianggap wajar apabila QPI dapat mencapai 92%.
- Ketel Uap adalah sarana pendukung yang penting untuk pembangkit tenaga listrik yang murah dan untuk kebutuhan pengolahan oleh karena perlu ditingkatkan efisiensi ketel lebih dari 75% ialah dengan menggunakan uap lanjut, economizer air umpan, air heater udara masuk ke dapur dan pertimbangan untuk mengeterapkan teknologi baru dengan perobahan dapur Fluidize Bed Combution.
- Bahan bakar serabut dan cangkang dari PKS 30 T. TBS/jam dapat mencukupi untuk bahan bakar ketel kapasitas minimal 20 T/jam.
- Pembangkit Listrik Tenaga Tenaga Uap (Turbin Uap) yang diperlukan ialah 750 Kw.
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang diperlukan sebelum Turbin Uap beroperasi ialah 350 Kw.
- Tenaga listrik untuk penerangan perumahan, emplasmen dll diluar pabrik ialah 250 Kw.
- Kebutuhan air untuk PKS 30 T.TBS/jam dan untuk rumah tangga dll = 60 m3/jam dan kapasitas / jenis pompa sumber air yang disarankan ialah Vertical Turbine Pump.
- Penggunaan Water Treatment yang dianjurkan ialah Demineralisasi (Demin Plant) dan perlu dipertimbangkan munculnya teknologi baru “Magneto Hydrodynamic” yang akan menurunkan biaya operasi pengendalian air umpan ketel dengan jumlah yang cukup besar.
- - Tidak menyebabkan berkurangnya kinerja.
- - Tidak banyak menimbulkan banyaknya penambahan biaya perawatan.
- - Sesuai dengan urutan proses.
- - Terjamin terhadap keamanan kerja.
- - Terjaga kebersihan dan pantas dipandang dari sudut aestitika.
- - Sarana pendukung yang letaknya sentral (uap, listrik dan air).
- Tidak ada ruangan kosong yang tidak berguna, tetapi cukup longgar untuk pelayanan dan perawatan mesin / peralatan.
- Sirkulasi udara luang mencukupi sehingga tidak pengap, sehingga udara panas / penguapan / debu mudah beredar keluar gedung.
- Cukup terang alamiah disiang hari.
- Memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kerja.
- Kokoh terhadap ancaman bahaya topan, longsor, gempa, kebakaran, kebocoran dan terlindung dari terik matahari.
- Pantas dari sudut pandang aestetika.
Uraian terperinci dari spesifikasi teknis mesin pengolahan dapat ditelaah mulai dari rangkuman hanya untuk beberapa mesin / peralatan yang perlu dipertimbangkan khusus sbb :
- Loading ramp harus mencukupi dalam penyimpanan TBS untuk menunggu sampai minimal 14 jam pengolahan.
- Lori buah supaya ditetapkan pemilihan antara kapasitas 2,5 dan 3,5 T termasuk rebusan kedua-duanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
- Rebusan mempunyai 2 pilihan ialah 2,5 T atau 3,5 T dengan 2 macam konstruksi ialah dengan wearing plate atau tanpa wearing plate dan perlengkapannya juga mempunyai 2 pilihan ialah dengan automatic programmer atau dengan manual handling.
- Pemilihan penggunaan Hoisting Crane dan Tippler perlu ditetapkan dengan berpedoman bahwa alat tersebut hendaknya tidak menambah adanya jalur tunggal, tidak menambah komponen yang harus dirawat berarti tidak menambah biaya produksi.
- Pemilihan penggunaan Incenerator atau janjangan kosong untuk mulching perlu ditetapkan dengan berpedoman agar penanganan limbah hendaknya dapat tuntas dan tidak memindahkan dan kekurangan.
- Pemilihan kapasitas Presan 10 atau 15 T.TBS/jam perlu ditetapkan kedua-keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
- Pemilihan bentuk Clarifier Continous Tank segi 4 atau silindris tegak perlu ditetapkan.
- Mesin pengolahan limbah ada 2 pilihan ialah dengan Decanter atau Sludge Separator kedua-duanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
- Alat ukur produksi minyak dan inti perlu ditetapkan, agar memilih alat yang awet dalam penggunaannya, tidak bertentangan dengan pola dasar prinsip pergudangan dan mendapat pengujian tera dari Metrologi.
- Mesin pemecah biji ada 2 pilihan ialah dengan Nut Craker model Usine De Wecker atau Ripple dimana kedua – duanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Sumber : informasi-kelapasawit.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar